Log in
Klik Disini

Yuk Pahami Bagaimana Investasi Reksadana Bekerja Membawa Keuntungan!

Fri, 10 Aug 2018
10-08-2018 14:00
24-08-2070 16:00

Akhir-akhir ini, masyarakat semakin melek finansial. Berbagai pertanyaan mengenai cara investasi reksadana pun diajukan demi mendapatkan jawaban yang memuaskan. Tidak jarang, masyarakat mengikuti kelas-kelas investasi ataupun mencari informasi mengenai apa itu reksa dana dengan berselancar di dunia maya. Tak ayal, cara investasi di reksadana juga menjadi salah satu pilihan bagi para pemula yang ingin terjun dalam dunia investasi.

 

Lalu sebenarnya bagaimana cara tepat memahami reksadana hingga mampu memberikan keuntungan bagi investornya?

 

Investasi reksadana

Saat ini sudah ada lebih dari 800 produk reksadana yang dijual di Indonesia. Mengingat banyaknya produk reksadana, hal ini membuat masyarakat harus pintar dan memahami dengan baik tujuan dan profil risiko dari investasi reksa dana. Sebelum akhirnya Anda mengeluarkan uang untuk berinvestasi di reksadana, ada baiknya jika Anda membaca prospektus reksadana. Bisa juga Anda membaca dokumen Fund Factsheet yang diterbitkan sebulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund Facsheet inilah yang berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan mengenai berbagai informasi penting dari prospektus reksadana.

 

Reksadana saat ini dapat langsung dibeli dari institusi yang mengelola atau menerbitkan produk reksadana, dalam hal ini Manajer Investasi. Keuntungan yang didapatkan apabila Anda membeli langsung pada MI adalah  jumlah investasi yang lebih terjangkau dengan total biaya yang lebih murah dibanding bila Anda membelinya di tempat lain. Bahkan beberapa Manajer Investasi akan menawarkan produk reksadana dengan pembelian minimal 100 ribu rupiah saja.

 

http://assets.kompas.com/data/photo/2014/09/27/2056352shutterstock-219755563780x390.jpg

Tidak hanya melalui MI, Anda dapat melakukan pembelian reksadana melalui bank yang memiliki izin sebagai APERD (Agen Penjual Reksadana). Keuntungan yang Anda dapatkan adalah pilihan produk yang lebih banyak, membeli reksadana dari MI yang berbeda, hingga adanya fasilitas autodebet.

Cara Pembelian Reksadana

  1. Hanya dapat dilakukan pada hari bursa. Sama halnya seperti membuka rekening di bank, untuk membuka rekening reksadana, Anda akan diminta untuk mengisi formulir, menyiapkan persyaratan berkas (KTP dan NPWP), dan dana yang akan diinvestasikan.
  2. Transaksi diproses berdasarkan NAB per unit. NAB atau Nilai Aktiva Bersih yakni pada dasarnya adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan reksadana setiap harinya. NAB per unit sering disebut sebagai “harga reksadana” atau “harga NAB”. Harga ini biasanya akan dipublikasikan satu kali setiap harinya pada berbagai media surat kabar dan online. NAB perunit biasanya menunjukkan bahwa reksadana sudah cukup lama sehingga aset-asentnya telah mengalami kenaikan yang tinggi.
  3. Ada cutoff setiap harinya. Yakni batasan waktu penerimaan transaksi yang dilakukan setiap hari, entah itu untuk penjualan ataupun untuk pembelian. Harga NAB biasanya akan selesai dihitung pada sore hari dan akan diumumkan keesokan harinya di media massa.
  4. Menerima surat konfirmasi transaksi pembelian reksa dana yang akan diterbitkan oleh bank bersangkutan selambat-lambatnya 7 hari bursa setelah formulir asli dan dana diterima oleh bang bersangkutan. Selain surat ini, biasanya Anda juga akan menerima laporan perkembangan dana investasi setiap bulannya, penting bagi Anda untuk menyimpan laporan tersebut sebagai bukti kepemilikan reksadana.

Reksadana yang saat ini cukup populer antara lain:

 

1. Reksadana pasar uang

Reksadana ini seluruhnya ditepatkan pada deposito, SBI, dan obligasi. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang lebih rendah dan keuntungan yang rendah juga. Jangka waktu investasinya pun kurang dari 1 tahun.

 

2. Reksadana pendapatan tetap

Dananya dialokasikan sebesar 80% ke obligasi dengan potensi keuntungan lebih besar daripada reksadana pasar uang. Jangka waktu investasinya 1—3 tahun.

 

3. Reksadana campuran

Alokasi dananya pada berbagai instrumen keuangan. Potensi keuntungannya relatif lebih tinggi dari reksidana pendapatan tetap. Jangka waktu investasinya 3—5 tahun.

 

4. Reksadana saham

Alokasi dananya 80% ada pasar modal atau saham. Potensi keuntungannya lebih besar dibanding jenis reksadana lainnya. Meski begitu, risiko yang diimiliki juga jauh lebih besar dengan jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

Jakarta
Jakarta, Indonesia

Jawa, Indonesia